Pembalut wanita adalah sebuah
perangkat yang digunakan oleh wanita di saat menstruasi,
ini berfungsi untuk menyerap darah dari vagina supaya tidak meleleh ke mana-mana. Selain saat
menstruasi, perangkat ini juga digunakan setelah pembedahan vagina, setelah
melahirkan, sesudah aborsi,
maupun situasi lainnya yang membutuhkan pembalut ini untuk menyerap setiap cairan yang
berupa pendarahan
pada vagina.
Pembalut wanita
tidak sama dengan popok
yang digunakan baik pria atau wanita yang mengidap masalah buang air kecil. Namun pembalut
wanita dapat juga digunakan oleh mereka, karena daya serap yang hampir sama
dengan popok yang demikian.Benda yang berguna untuk menampung darah menstruasi
ini ternyata sudah muncul dalam catatan tertulis sejak abad ke-10. Sepanjang
sejarah, wanita menggunakan berbagai macam perlindungan menstruasi.[1][2]
Beberapa contoh di Museum Menstruasi antara lain adalah sejenis bantalan yang
dijahit dan celemek menstruasi.[3]
Orang Inuit (Eskimo)
memakai kulit kelinci sementara di Uganda yang dipakai adalah papirus. Cara yang cukup umum
adalah dengan menggunakan potongan kain tua.
Pembalut wanita
sekali pakai yang pertama kali didistribusikan di dunia adalah produk dari Curads and Hartmann’s. Ide untuk
produk ini berawal dari para perawat yang memakai perban dari bubur kayu untuk
menyerap darah menstruasi. Bantalan jenis ini dianggap cukup murah untuk
dibuang setelah dipakai dan bahan bakunya gampang didapat. Beberapa pembuat
pembalut wanita sekali pakai pertama adalah juga produsen perban (pembalut
wanita modern dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada luka jika tidak
ada perban karena pembalut wanita kemampuan menyerapnya tinggi dan steril).
Butuh beberapa lama untuk produk baru itu dipergunakan secara luas oleh wanita.
Hal ini terutama disebabkan masalah harga.
Pembalut wanita
sekali pakai awalnya terbuat dari wol, katun,
atau sejenisnya, berbentuk persegi dan diberi lapisan penyerap. Lapisan
penyerapnya diperpanjang di depan dan belakang agar bisa dikaitkan pada sabuk
khusus yang dipakai di bawah pakaian dalam. Desain model begini merepotkan
karena sering selip ke depan atau belakang. Kemudian, desainer pembalut punya
ide memberi perekat pada bagian bawah pembalut untuk dilekatkan pada pakaian
dalam. Pada pertengahan 1980-an pembalut bersabuk lenyap dari pasaran
digantikan pembalut berperekat.
Sejalan dengan perkembangan
ergonomika, desain pembalut juga ikut berkembang sejak tahun 1980-an sampai
sekarang. Dulu, pembalut tebalnya bisa sampai dua sentimeter dan karena bahan
penyerapnya kurang efektif, sering bocor. Untuk mengatasinya, berbagai variasi
diterapkan, misalnya menambahkan sayap, mengurangi ketebalan dengan memakai
bahan tertentu dan sebagainya. Desain pembalut yang tadinya cuma persegi dibuat
menjadi lebih berlekuk-liku, jenis pembalut pun jadi beragam. Jenis-jenis
pembalut sekali pakai mencakup panty
liner, ultra thin, regular, maxi, night, dan
maternity. Beberapa pembalut
bahkan diberi deodoran untuk menyamarkan bau darah dan ada beberapa jenis panty liner yang dirancang agar dapat
dipakai bersama G-string.Meskipun
pembalut sekali pakai telah banyak digunakan, pembalut dari kain (tentu saja
dengan desain yang lebih baik, bukan sekadar potongan-potongan kain yang
disumpalkan) kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun
1980-an sampai 1990-an. Wanita memilih memakai kain dengan alasan kenyamanan,
kesehatan, dampak lingkungan, dan lebih murah karena memungkinkan untuk dicuci.
Tahukah
bahwa saat ini banyak sekali pembalut yang membahayakan untuk kesehatan, dan
menyebabkan penyakit yang cukup ganas yaitu kanker serviks, setiap wanita
pastinya tidak mau mengalami penyakit yang mematikan itu ternyata banyak sekali
bahan-bahan berbahaya yang terkandung di pembalut yang selama ini kita gunakan
,adapun bahan-bahannya sebagai berikut :
Kandungan gel
Di dalam beberapa
pembalut ada kandungan gel selulosa dan bukan kapas, yang kerap menyebabkan
banyak infeksi. Peringatan tentang gel ini sudah lama diberitakan, bahkan
dikabarkan gel tersebut bisa menyebabkan kanker serviks.
Lama pemakaian
Hal berbahaya
lain yang dapat disebabkan oleh pembalut adalah ketika digunakan lebih dari
tiga ham lamanya. Tanpa Anda sadari, hal ini ternyata sangat berbahaya karena
pemakaian terlalu lama dapat menyebabkan iritasi, infeksi hingga benjolan yang
rasanya sangat gatal dan mengganggu.
Bahan kimia
Tahukah Anda
bahwa pembalut wanita punya dua jenis bahan kimia yang disebut dioxin dan
rayon. Dua bahan tersebut sama-sama berbahaya bagi wanita karena merupakan
salah satu bahan pemutih.Bahan kimia pemutih memang dapat membuat pembalut
menjadi terlihat lebih bersih tetapi efek sampingnya dapat meracuni sistem
kekebalan tubuh dan reproduksi wanita.
Sering sekali kita
tidak memperhatikan pembalut yang kita gunakan , berikut ini ada beberapa
ciri pembalut yang membahayakan :
1.
Sobek produk pembalut anda, ambil bagian
inti dalamnya.
2.
Ambil segelas air putih, usahakan gelas
transparan sehingga lebih jelas
3.
Ambil sebagian dari lembaran inti
pembalut & celupkan ke dalam gelas aduk dengan sumpit.
4.
Lihat perubahan warna air
5.
Apakah produk tersebut utuh atau hancur
seperti pulp, jika hancur dan airnya keruh berarti anda menggunakan produk yang
bersifat buruk dan mengandung banyak pemutih.
6.
Anda akan menemukan gulungan kertas dan
bukan kapas
7.
Dari produk yang berkualitas buruk
tersebut mengandung dioksin yang sering menyebabkan bagian intim organ
kewanitaan selalu mengalami banyak masalah,seperti keputihan, gatal-gatal,
iritasi, juga pemicu terjadinya kanker mulut rahim/servik
Demikian
beberapa cara mengenali pembalut yang aman
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembalut_wanita
http://www.kaskus.co.id/thread/5171159b6212438f0d000006/awas-bahaya-pembalut-wanita
http://www.vemale.com/kesehatan/46911-3-hal-berbahaya-yang-tersembunyi-di-balik-pembalut-wanita.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar