Setiap hari kita pasti bergaul atau berhubungan dengan
teman, orang tua, saudara, maupun orang-orang yang ada di sekitar kita.
Aktivitas bergaul dengan orang lain itu kita sebut dengan interaksi sosial.
1. Pengertian Interaksi
Sosial
Kodrat manusia sebagai makhluk sosial adalah
keinginannya untuk selalu hidup bersama dengan orang lain dalam suatu kelompok
atau masyarakat. Tidak seorang pun di dunia ini yang mampu hidup sendiri tanpa
melakukan hubungan atau kerja sama dengan orang lain. Karena pada kodratnya
manusia memiliki keterbatasan dan sejak lahir sudah dibekali dengan naluri
untuk berhubungan dengan orang lain. Misalnya, seorang balita memerlukan
perawatan dan bantuan ibunya karena ia belum mampu memenuhi kebutuhannya
sendiri. Selanjutnya, ia memerlukan pemeliharaan kesehatan, pendidikan, dan
pergaulan.
Dari contoh tersebut jelas bahwa pada dasarnya kita
selalu membutuhkan orang lain. Kita membutuhkan banyak hal dalam hidup kita.
Semua kebutuhan hidup itu hanya dapat kita penuhi dengan jalan mengadakan
hubungan sosial dengan orang-orang yang ada di sekitar kita. Melalui hubungan
itu kita menyampaikan maksud, tujuan, dan keinginan untuk mendapatkan tanggapan
(reaksi) dari pihak lain. Hubungan timbal balik (aksi dan reaksi) inilah yang
kita sebut interaksi sosial.
Jadi apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial?
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan dinamis yang menyangkut hubungan
antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, atau antara
kelompok dengan kelompok, baik berbentuk kerja sama, persaingan, ataupun
pertikaian.
2. Jenis-Jenis Interaksi
Sosial
Seperti terlihat dalam definisi di atas, interaksi
sosial selalu melibatkan dua orang atau lebih. Oleh karena itu, terdapat tiga
jenis interaksi sosial, yaitu interaksi antara individu dengan individu, antara
kelompok dengan kelompok, dan antara individu dengan kelompok.
a. Interaksi antara Individu dengan Individu
Pada saat dua individu bertemu, walaupun tidak
melakukan kegiatan apa-apa, namun sebenarnya interaksi sosial telah terjadi
apabila masing-masing pihak sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan
perubahan dalam diri masingmasing. Seperti minyak wangi, bau keringat, bunyi
sepatu ketika berjalan, dan hal-hal lain yang bisa mengundang reaksi orang
lain. Interaksi jenis ini selain tidak harus konkret seperti telah dijelaskan
di atas, juga bisa sangat konkret. Wujudnya antara lain berjabat tangan, saling
bercakap-cakap, saling menyapa, dan lain-lain.
b. Interaksi antara Kelompok dengan Kelompok
Interaksi jenis ini terjadi pada kelompok sebagai
satu-kesatuan, bukan sebagai pribadi-pribadi anggota kelompok yang
bersangkutan. Maksudnya kepentingan individu dalam kelompok merupakan
satu-kesatuan yang berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain.
Contohnya pertandingan antartim kesebelasan sepak bola. Mereka bermain untuk
kepentingan kesebelasannya (kelompok).
c. Interaksi antara Individu dengan Kelompok
Interaksi antara individu dengan kelompok menunjukkan
bahwa kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok. Bentuk
interaksi ini berbeda-beda sesuai dengan keadaan. Contohnya seorang guru yang
mengawasi murid-muridnya yang sedang mengerjakan ujian. Dalam hal ini seorang
guru sebagai individu berhubungan dengan murid-muridnya yang berperan sebagai
kelompok.
http://ssbelajar.blogspot.com/2013/05/interaksi-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar